Menjelajahi Situs Trowulan: Jejak Reruntuhan Ibu Kota Kerajaan Majapahit
Di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terhampar sebuah kawasan yang menyimpan segudang kisah kejayaan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, Majapahit. Kawasan ini dikenal sebagai Situs Trowulan, yang dipercaya merupakan lokasi ibu kota Majapahit yang pernah menjadi pusat kekuasaan dan peradaban yang membentang hingga ke Asia Tenggara pada abad ke-13 hingga ke-15 Masehi. Bagi para pecinta sejarah, arkeolog, dan wisatawan edukatif, Menjelajahi Situs Trowulan adalah sebuah perjalanan kembali ke masa keemasan Indonesia, menyaksikan sisa-sisa reruntuhan yang tersebar di area seluas 11 kilometer persegi. Keberadaan Trowulan dikonfirmasi melalui naskah kuno Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, yang menggambarkan kemegahan kota raja tersebut.
Salah satu temuan terpenting saat Menjelajahi Situs Trowulan adalah Candi Bajang Ratu. Candi berbentuk gapura paduraksa ini diyakini merupakan pintu gerbang untuk masuk ke kompleks suci dalam kota Majapahit. Arsitekturnya yang ramping dan tinggi memiliki makna filosofis yang mendalam. Selain itu, terdapat Candi Tikus, yang merupakan kompleks pemandian suci (petirtaan). Uniknya, situs ini berada di bawah permukaan tanah dan ditemukan pada tahun 1914. Struktur yang ditemukan di Trowulan ini, seperti sumur-sumur tua, saluran air, dan fondasi bangunan, menunjukkan tata kota Majapahit yang sangat maju dan terencana, membuktikan tingkat peradaban yang tinggi pada masanya.
Untuk menampung dan melindungi ribuan artefak yang ditemukan, didirikanlah Museum Trowulan. Museum ini menyimpan koleksi luar biasa, mulai dari arca-arca Hindu-Buddha, keramik Tiongkok, hingga berbagai perkakas rumah tangga dan mata uang kuno. Penemuan benda-benda ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat Majapahit yang kosmopolitan. Upaya konservasi situs ini terus dilakukan secara serius. Pada hari Kamis, 10 Agustus 2024, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, dengan dukungan dari kepolisian sektor Trowulan, menggelar focus group discussion (FGD) dengan para arkeolog nasional untuk merumuskan rencana induk pelestarian situs selama lima tahun ke depan.
Kesempatan Menjelajahi Situs Trowulan juga memberikan wawasan tentang teknologi metalurgi Majapahit, yang tercermin dalam penemuan perhiasan emas dan alat-alat pertanian dari logam. Menjelajahi Situs Trowulan tidak hanya melihat puing-puing batu bata, tetapi juga memahami sistem kepercayaan, sosial, dan politik kerajaan maritim ini. Salah satu penemuan paling menarik adalah Kolam Segaran, sebuah kolam raksasa yang berfungsi sebagai penampung air dan diduga juga sebagai tempat rekreasi serta jamuan bagi tamu-tamu kerajaan. Kolam ini memiliki panjang 375 meter dan lebar 125 meter. Seluruh peninggalan ini menjadi pengingat yang kuat akan sejarah bangsa. Melalui situs ini, generasi sekarang dapat belajar tentang warisan budaya dan keagungan nenek moyang di masa lalu, menjadikan Trowulan sebagai destinasi edukasi sejarah yang tak tergantikan.
