Wayang Thengul: Seni Pertunjukan Wayang Khas Bojonegoro

Indonesia adalah negara dengan kekayaan seni dan budaya yang tak terbatas, dan salah satu permata tersembunyi dari Jawa Timur adalah Wayang Thengul. Kesenian tradisional khas Bojonegoro ini merupakan bentuk pertunjukan wayang golek (boneka kayu) yang unik, berbeda dari wayang golek Sunda maupun wayang kulit Jawa pada umumnya. Keberadaannya menjadi simbol identitas budaya yang patut dilestarikan dan dikenal lebih luas.

Wayang Thengul memiliki ciri khas pada bentuk goleknya yang lebih pipih dan cenderung realis, menyerupai bentuk manusia biasa dibandingkan wayang golek Sunda yang lebih menyerupai pewayangan Jawa. Kisah-kisah yang dibawakan dalam pertunjukan Wayang Thengul umumnya bersumber dari Serat Menak, yang mengisahkan tentang kepahlawanan Amir Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW, serta cerita-cerita lokal yang sarat nilai moral dan ajaran budi pekerti. Pertunjukan ini diiringi oleh gamelan yang khas, dengan irama yang lebih dinamis dan kadang diwarnai dengan humor-humor segar yang membuat penonton betah menyaksikan. Dalang, sebagai motor utama pertunjukan, tidak hanya piawai menggerakkan wayang, tetapi juga mahir dalam olah suara dan narasi yang memukau. Pada Festival Budaya Bojonegoro yang diadakan di Alun-Alun Bojonegoro pada hari Sabtu, 21 September 2024, pukul 19.00 WIB, kelompok seni Wayang Thengul dari Desa Sumberrejo berhasil menarik perhatian ratusan penonton dengan lakon “Kresna Duta”.

Pelestarian Wayang Thengul menghadapi tantangan tersendiri di era modern ini. Minimnya regenerasi dalang dan perajin wayang, serta kurangnya minat generasi muda, menjadi isu krusial. Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga kelangsungan seni ini. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, telah meluncurkan program pelatihan dalang muda dan perajin wayang, serta menyelenggarakan festival dan pementasan rutin untuk mempopulerkan kembali kesenian ini. Contohnya, pada April 2025, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan komunitas seniman lokal membuka kelas gratis belajar membuat golek thengul di Sanggar Seni Budaya Wulung, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Bojonegoro.

Para seniman dan budayawan lokal juga berperan aktif dalam mengenalkan Wayang Thengul ke khalayak yang lebih luas, termasuk melalui media digital. Dokumentasi pertunjukan, pembuatan konten edukasi, dan kolaborasi dengan komunitas seni lainnya diharapkan dapat menarik minat generasi milenial dan Gen Z. Dengan demikian, Wayang Thengul tidak hanya akan tetap lestari sebagai warisan masa lalu, tetapi juga berkembang dan dikenal di masa depan, terus menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bojonegoro dan Indonesia.