Penemuan Bayi Baru Lahir Didepan Pintu Warga Surabaya

Sebuah penemuan bayi baru lahir yang diletakkan di depan pintu rumah warga menggemparkan sebuah permukiman di Surabaya. Kejadian ini tidak hanya menimbulkan keprihatinan mendalam, tetapi juga mengundang pertanyaan besar tentang kondisi sosial yang melatarbelakangi peristiwa semacam ini. Pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk memberikan pertolongan kepada bayi dan memulai penyelidikan.

Pada hari Selasa, 13 Mei 2025, sekitar pukul 05.30 WIB, seorang warga bernama Ibu Retno (48) yang tinggal di Jalan Mawar, Surabaya, dikejutkan oleh suara tangisan bayi saat hendak membuka pintu rumahnya untuk beraktivitas. Setelah diperiksa, ia menemukan seorang bayi perempuan mungil tergeletak di dalam kardus, hanya beralaskan kain tipis. Bayi tersebut, yang diperkirakan baru lahir beberapa jam sebelum ditemukan, masih lengkap dengan tali pusar yang belum terpotong rapi.

“Saya sangat terkejut dan langsung memanggil tetangga. Bayi itu menangis keras, sepertinya kedinginan,” ujar Ibu Retno kepada petugas kepolisian yang tiba di lokasi tak lama setelah laporan diterima. Tim dari Polsek setempat, dipimpin oleh AKP Budi Santoso, langsung mendatangi lokasi penemuan bayi tersebut untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan saksi.

Bayi tersebut segera dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter yang menangani menyatakan kondisi bayi stabil, meskipun sempat mengalami hipotermia ringan. “Berat badan bayi sekitar 2,8 kg dengan panjang 48 cm. Bayi dalam kondisi sehat, namun perlu observasi lebih lanjut,” jelas dr. Mira Sari, salah satu dokter jaga di RSUD Dr. Soetomo, pada Rabu pagi, 14 Mei 2025.

Pihak kepolisian telah memulai penyelidikan untuk melacak orang tua atau pihak yang bertanggung jawab atas penemuan bayi ini. “Kami sedang mengumpulkan bukti dan informasi dari lingkungan sekitar serta memeriksa rekaman CCTV di area tersebut. Kami mengimbau masyarakat yang memiliki informasi relevan untuk segera melapapor,” kata AKP Budi Santoso dalam keterangannya kepada media. Penemuan bayi seperti ini seringkali menjadi indikator masalah sosial yang kompleks, seperti kesulitan ekonomi, kehamilan yang tidak diinginkan, atau kurangnya dukungan sosial.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya memberikan dukungan dan edukasi yang memadai, terutama bagi perempuan dan keluarga yang menghadapi situasi sulit, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.