Lereng Semeru Jadi Ladang Ganja: Polisi Ungkap Kasus Besar

Kawasan Lereng Semeru, yang dikenal dengan keindahan alamnya, belakangan ini dihebohkan dengan penemuan ladang ganja dalam skala besar. Kepolisian Resor (Polres) Lumajang, Jawa Timur, berhasil mengungkap kasus ini, membongkar jaringan penanaman ilegal di area yang sulit dijangkau. Kejadian ini menjadi pengingat serius akan bahaya narkoba.

Penemuan ladang ganja di Lereng Semeru ini bermula dari informasi intelijen yang ditindaklanjuti dengan penyisiran intensif oleh tim gabungan. Petugas harus menempuh medan terjal dan tersembunyi di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) untuk mencapai lokasi penanaman.

Dalam penggerebekan yang dilakukan pada September dan Oktober 2024, polisi berhasil mengamankan puluhan ribu batang tanaman ganja yang tersebar di beberapa titik lahan. Tanaman ganja ini ditemukan dalam berbagai ukuran, menunjukkan bahwa kegiatan penanaman telah berlangsung cukup lama di Lereng Semeru tersebut.

Tidak hanya tanaman, polisi juga mengamankan sejumlah tersangka yang diduga terlibat dalam aktivitas penanaman ganja di Lereng Semeru ini. Para tersangka sebagian besar merupakan warga lokal yang diiming-imingi upah besar oleh dalang utama yang hingga kini masih dalam pengejaran.

Kapolres Lumajang, AKBP Mohamad Zainur Rofiq, menjelaskan bahwa modus operandi para pelaku cukup cerdik. Mereka memanfaatkan kontur lahan yang curam dan vegetasi yang lebat untuk menyamarkan keberadaan ladang dari pantauan udara maupun darat. Hal ini membuat pengungkapan kasus di Semeru menjadi tantangan tersendiri.

Kasus penanaman ganja di Lereng Semeru ini telah bergulir ke meja hijau. Tiga terdakwa utama, yaitu Tomo, Tono, dan Bambang, telah dijatuhi vonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Lumajang pada April 2025. Vonis ini lebih berat dari tuntutan jaksa, menunjukkan keseriusan pengadilan dalam memberantas narkoba.

Penemuan ladang ganja di Lereng Semeru ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan di kawasan hutan konservasi. Pihak Balai Besar TNBTS menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan pengawasan dan koordinasi dengan aparat penegak hukum guna mencegah kejadian serupa terulang.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !